#part 1 Latihan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri
Latihan imagery bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dalam berprestasi
Olahraga prestasi adalah olahraga yang menghasilkan prestasi
melalui pertandingan atau kompetisi yang diproses dengan latihan yang
terencana, berjenjang dan berkelanjutan seperti yang telah termaktub dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 3 Tahun 2005 [1] Tentang Sistem
Keolahragaan Nasional yaitu,
Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi
untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan.
Siapa
sih yang tidak mau berprestasi?
Semua orang pasti menginginkannya, menjadi orang yang berprestasi
dibidangnya.
Tak terkecuali seorang atlet, setiap atlet memiliki kesempatan
untuk berprestasi dicabangnya sesuai dengan apa yang ia usahakan.
Dan untuk mencapai prestasi maksimal setiap atlet maupun pelatih
akan mempersiapkan hal-hal terbaik guna tercapainya prestasi puncak dengan menjalankan
dan membuat program-program latihan supaya atlet dapat menghadapi berbagai
tantangan, baik dari situasi berlatih maupun dalam situasi pertandingan dan
oleh sebab itu, atlet harus memiliki kemampuan yang baik dalam aspek fisik,
teknik, taktik maupun mental yang harus dilatih secara sistematis dan terencana
berdasarkan prinsip-prinsip latihan yang benar, untuk itu pelatih harus selalu
meningkatkan ilmu pengetahuan serta teknologi secara intensif dan dari
berkembang pesatnya teknologi khususnya internet semakin memudahkan pelatih
dalam mengakses informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan kepelatihan.
Tidak dipungkiri bahwa jarang sekali
para pelatih memberikan latihan mental, dimana latihan mental itu sangat
diperlukan sekali bagi atlet. Sebab kita tidak pernah tau hal apa saja yang
dapat membuat atlet menurunkan performanya.
Baik dalam berlatih maupun
bertanding, seorang atlet tidak pernah tau hal apa aja yang dapat membuat
dirinya merasa tidak percaya diri
Karena pengaruh mental-emosional
lebih mendominasi atlet ketika sedang bertanding dan Frey et al. (Komarudin,
2016:5) menjelaskan bahwa:
Para
atlet cenderung lebih banyak menggunakan teknik pelatihan mental dalam
pertandingan ketimbang dalam proses latihan, yang mana penelitian tersebut
menunjukan betapa pentingnya latihan mental, tetapi ada sebuah kecendrungan
bahwa atlet lebih banyak menggunakan latihan mental pada saat pertandingan.
dan dalam penjelasan tersebut Komarudin (2016:20) mengatakan bahwa:
Latihan mental merupakan suatu program yang disusun dan dirancang
secara sistematis agar atlet dapat menguasai dan mempraktikan
keterampilan-keterampilan mental yeng berguna untuk meningkatkan performa dalam
berolahraga dan latihan mental harus dilakukan kontinu dan berkesinambungan, sehingga
waktu yang diperlukan atlet untuk menguasai suatu keterampilan tersebut akan
semakin pendek, artinya atlet dapat menguasai keterampilan mental dalam waktu
yang relative singkat.
Jadi dalam
latihan mental para pelatih maupun atlet harus menyadari bahwa mental sangat
berpengaruh terhadap performa dalam berlatih maupun bertanding, namun lebih
cenderung mental seorang atlet akan terasa diuji ketika dia bertanding.
“Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang
merupakan modal dasar dan terbentuk melalui proses latihan dan interaksi dengan
lingkungan sosial.” (Komarudin, 2016:66). Orang yang memiliki rasa percaya diri
yang baik akan mampu menampilkan apa yang ia harapkan dan dalam berlatih maupun
bertanding kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh para atlet, sebab itu adalah
modal dasar untuk mencapai prestasi puncak,
dan menurut Setyobroto (Komarudin, 2016:70) mengatakan bahwa:
Kepercayaan
diri dalam olahraga erat hubungannya dengan “emotional security”, makin
kuat kepercayaan pada dirinya makin kuat emotional securitynya,
kepercayaan diri menimbulkan rasa aman yang tampak pada sikap dan tingkah laku
atlet, tidak mudah bimbang dan ragu, tidak mudah gugup, tegas dalam tindakan
dan atlet yang memiliki kepercayaan diri
akan meragukan kemampuan dirinya, dan akan muncul bibit-bibit ketegangan
sehingga menjadi penghambat untuk
mencapai prestasi dan apabila atlet tersebut
dituntut untuk berprestasi lebih
tinggi atlet akan mudah putus asa dan
mengalami frustasi.
Weinberg dan
Gould (Komarudin, 2016:75-76) mengatakan bahwa:
Kepercayaan diri dapat ditingkatkan dengan menerapkan beberapa
teknik sebagai berikut: (1) menyelesaikan performa; (2) tampil percaya diri;
(3) berpikir percaya diri; (4) imagery; (5) latihan fisik; (6)
persiapan; (7) meningkatkan disiplin diri; dan (8) me-review penampilan
terbaik.
Latihan mental
untuk meningkatkan kepercayaan diri salah satunya yaitu dengan latihan imagery,
Komarudin (2016:81) mengatakan bahwa:
Latihan
imagery merupakan salah satu teknik atau metode latihan mental yang
harus dikuasai oleh atlet dan telah terbukti memberikan manfaat kepada atlet
untuk menciptakan kembali pengalaman gerak di dalam otaknya, sehingga atlet
memungkinkan untuk menampilkan pola gerak tersebut dengan baik.
Latihan imagery dapat digunakan
diberbagai kesempatan, menurut Maksum (Sulton dan Nurhayati, 2013:456) manfaat
latihan imagery yaitu:
1) Meningkatkan konsentrasi
2) Meningkatkan rasa percaya diri
3) Mengendalikan responsi emosional
4) Memperbaiki latihan keterampilan
5) Mengembangkan strategi
6) Mengatasi rasa sakit
Manfaat latihan
imagery telah dibuktikan oleh Nicklaus (Komarudin, 2016:81-82)
menyampaikan bahwa:
Untuk
sukses dalam memukul bola golf, sebelumnya ia latihan imagery dengan
cara membayangkan pola gerak tersebut mulai dari gerakan mengayun sampai
memukul bola, dan untuk memukul bola yang baik diperlukan 10% mengayun, 40%
membentuk sikap stance dan setup, dan 50% membayangkan bagaimana gambaran gerak
pemukul bola itu terjadi.
Terkait dari klasifikasi
bentuk latihan imagery, Komarudin
(2016:85) menjelaskan bahwa:
Latihan imagery atlet yang dilakukan atlet sangat terkait dengan tujuan
melakukan tujuan imagery seperti pada
kognitif imagery bentuk cognitive
specific (CS), digunakan untuk meningkatkan penampilan atlet pada
keterampilan yang spesifik misalnya hanya untuk meningkatkan motivasi, atau
hanya untuk meningkatkan kepercayaan diri atlet. Cognitive General (CG),
Motivation Spesific (MS), dan Motivation General Arousal (MGA) sangat
efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Imagery sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kemampuan atlet salah satunya untuk penguasaan keterampilan gerak
olahraga, penguasaan strategi yang akan digunakan dalam pertandingan,
mempersiapkan untuk tampil percaya diri, meningkatkan keterampilan
interpersonal, dan mengendalikan gejala-gejala psikologis, konsentrasi,
memperbaiki kesalahan, bahkan sangat bermanfaat untuk mempercepat pemulihan
dari cedera yang dialami oleh atlet. Dari beberapa penjelasan ataupun teori di
atas diperkuat kembali oleh Jordet (Komarudin, 2016:88)
mengatakan bahwa ‘. . . latihan imagery
telah terbukti efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri, motivasi,
mengendalikan perhatian serta kemampuan visual atlet selama kompetisi.’
Apa itu latian imagery?
Baca postingan selanjutnya 😊
Referensi bacaan:
Komarudin.
(2016). Psikologi Olahraga. Dalam Yusup Hidayat (ed). Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Sulton-Manazi,
M dan Nurhayati, F. (2013). “Pengaruh Penerapan Latihan Imagery Terhadap Hasil Tembakan Pada Jarak 30 Meter
Ekstrakulikuler Olahraga Panahan
Smp Negeri 02 Bakung, Blitar”. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 1, (1), 454-458.
Komentar
Posting Komentar